Home » » Tips Pasang RAKOM Motor oleh Bro David JZ09HTD

Tips Pasang RAKOM Motor oleh Bro David JZ09HTD


imgp0372 Bagi mereka yang ingin memasang RAKOM (radio komunikasi) di motor, setidaknya ada keinginan mau belajar dari rekan-rekan yang sudah lebih dulu memasang RAKOM.
Salah satunya, marilah kita belajar dan memahami tips yang diberikan oleh Bro David JZ09HTD yang sudah malang-melintang memasang  RAKOM motor khususnya untuk teman-teman sebagai calon dan/atau mereka yang sudah menjadi anggota RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia).
Beruntung kita punya rekan yang sangat ramah dan mau berbagi serta memberikan ilmu, maupun teknik-teknik sederhana bagaimana caranya pasang rakom di motor.
Semuanya memang terlihat sederhana dan ini pastinya juga bisa diikuti oleh mereka yang berminat. Nah, semoga gambar dan keterangan singkat yang disajikan dibawah ini akan dapat membantu rekan-rekan yang semula tidak paham akan menjadi paham.
Foto-foto diambil ketika penulis berjumpa Bro David pada acara BO (Bimbingan Organisasi) RAPI Wilayah Jakarta Selatan pada hari Minggu, 1 Februari 2009 yang lalu. Tanpa banyak kata, langsung kita perhatikan gambar-gambar ini dan membaca teks sesuai hasil rekaman langsung di lokasi:
PEERSIAPAN: Pastikan motornya sudah siap akan dipasang alat RAKOM dan pemilik memiliki beberapa teman sudah menajdi anggota RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia). Bagi yang belum menjadi anggota RAPI, sebaiknya segera mendaftarkan diri menjadi anggota RAPI di daerah atau wilayahnya sesuai dengan domisili atau KTP yang berlaku.
RAKOM motor pilih perangkat HT yang paling sederhana. Rekomendasi carilah barang bekas ICOM IC-02N yang dikenal bandel dengan sebutan “HT garuk-garuk atau HT batu bata”. Kemudian siapkan braket dari tempat minuman sepeda untuk penempatan HT disebelah kiri stang motor.
Siapkan alat SWR Meter untuk membantu pemasangan dan penyesuaian frekuensi  yang diinginkan. Hanya untuk sementara, tempatkan alat SWR meter tersebut ditengah agar mudah dilihat.
Siapkan kabel dan konektor RAKOM. Kabel antena berkualitas dengan panjang 3 (tiga) meter. Untuk konektor antena dan ke HT, siapkan konektor yang berkualitas dan kuat, agar bisa tahan lama dan koneksi juga bagus.
Siapkan braket atau gagang sebagai pegangan/dudukan antena di bagian belakang motor. Pastikan braket antena kuat dan tahan guncangan. Buatkan lubang untuk  memasang dudukan konektor antena . Juga siapkan antena radial untuk penyesuaian dan matching frekuensi saat menggunakan SWR meter.
Pilih antena dan bonggol antena yang berkualitas. Saat membeli antena ‘pecut’ yang memiliki panjang  antara 1.2 s/d 1.5 meter yang  memang khusus dipakai untuk pita frekuensi VHF, jangan sekali-kali antena tersebut dipotong pendek. Permainan potong-memotong akan dilakukan melalui kabel antena.
Pasang bonggol antena tersebut dan putar dengan kencang (secukupnya). Jangan diputar dengan paksa karena drat atau ulir bonggol seringkali jebol, sehingga anda terpaksa harus membeli ulang bonggol antena secara terpisah.
Pastikan konektor yang dipergunakan barang bagus dan sudah di solder dengan apik (tidak belepetan). Dibutuhkan keahlian dan keterampilan bagaimana menggunakan solder dengan benar.
Koneksi dari antena dicolok ke alat SWR meter. Alat SWR meter tersebut bisa dipinjam melalui teman-teman yang sudah menjadi anggota RAPI. Perhatikan petunjuk input/output yang tertera pada alat SWR meter.
Lihat pentunjuk pemasangan konektor. Ada tulisan TX artinya untuk transmit dari perangkat HT. Sedangkan tulisan Ant adalah konektor yang menuju ke antena. Jangan sampai terbalik.
Keterangan bersambung… :-)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. info sange - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger